Ulat kilan adalah salah satu hama yang sering menyerang beberapa komoditas hortikultura seperti kedelai, kacang hijau, kentang, dan beberapa komoditas kacang-kacangan lainnya. Ulat yang juga dikenal dengan nama ulat jengkal ini dalam bahasa inggrisnya dikenal dengan istilah Green Semilooper. Dinamai ulat kilan atau ulat jengkal karena gerakan ulat ini ketika berjalan hampir menyerupai gerakan jari orang ketika mengukur panjang sesuatu. Ulat kilan memiliki beberapa spesies seperti Plusia chalcites, Pseudoplusia includens, dan Chrysodeixis chalcites.
Siklus hidup
Telur diletakkan oleh imago secara berkelompok di bagian bawah permukaan daun. Jumlah telur dalam kelompok umumnya sekitar 50 butir. Telur menetaskan larva pada umur 3 hari setelah diletakan. Larva ulat kilan berwarna hijau. Larva menjadi menjadi pupa dalam anyaman daun tanaman yang terserang, Lama stadium pupa adalah 6 hari.
Larva ulat kilan menyerang daun-daun yang suda agak tua dengan cara menggigit daun dari arah pinggir. Pada serangan yang berat, semua bagian daun akan habis dan menyisakan tulang daunnya saja.
Pada tanaman kacang-kacangan, larva menyerang daun-daun tua ketika umumnya tanaman tengah dalam fase pengisian polong, sehingga serangan ulat kilan sering menyebabkan penurunan berat biji.
Ulat kilan dapat dikendalikan dengan beberapa cara yang meliputi sanitasi atau kultur teknis, pengendalian hayati, dan pengendalian kimiawi.
- Pengendalian secara kultur teknis dapat dilakukan dengan sanitasi dan membuang semua daun tanaman yang dijadikan tempat meletakan telur ulat kilan.
- Pengendalian hayati dapat dilakukan dengan melepaskan beberapa burung sebagai musuh alami dan mengapilkasikan beberapa patogen seperti SL Npv.
- Pengendalian kimia dapat dilakukan dengan mengaplikasikan beberapa insektisida racun kontak seperti Decis 2,5 EC, Hopcin 50 EC, Thiodan 35 EC, dan Hostathion 40 EC.
0 komentar:
Posting Komentar