Penyakit layu bakteri adalah salah satu penyakit yang sering menyerang beberapa komoditas hortikultura seperti tomat, kacang tanah, cabai, kentang, dan tembakau. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Pseudomonas solanacearum pada bagian tanaman tertentu seperti daun, batang, dan umbi. Serangan penyakit layu bakteri dapat diidentifikasi dari gejala-gejala serangan yang ditimbulkan.
Gejala serangan penyakit layu bakteri:
Pada awalnya daun muda menjadi layu dan lalu diikuti oleh menguningnya daun-daun tua. Jika batang, cabang, atau tangkai daun tanaman yang terinfeksi dipotong, berkas pembuluh batangnya akan tampak berwarna coklat. Pada serangan di stadium lebih lanjut, pembuluh batang akan mengeluarkan massa bakteri dalam bentuk lendir berwarna putih susu pada tomat dan berwarna keabu-abuan pada kentang. Jika potongan batang tersebut dimasukan ke dalam gelas yang berisi air jernih, akan tampak benang-benang putih halus keluar dari pembuluh batang. Benang-benang putih halus yang akan putus jika digoyang itulah yang disebut massa bakteri. Perlakuan tersebut merupakan salah satu cara untuk membedakan penyakit layu bakteri dan penyakit layu fusarium.
Pada kasus lain, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum ini, dapat juga menyerang umbi kentang. Umbi kentang yang terserang layu bakteri dapat diidentifikasi dengan adanya endapan hitam pada salah satu ujung umbi tersebut. Jika umbi dipotong, akan terlihat jaringan yang membusuk dan berwarna coklat. Pada lingkaran berkas pembuluh umbi, terdapat lendir-lendir berwarna krem hingga kelabu.
Pencegahan dan pengendalian penyakit layu bakteri dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti cara kultur teknis dan cara kimiawi. Cara kultur teknis dilakukan melalui pergiliran tanaman, dan perbaikan drainase, sedangkan cara kimiawi dapat dilakukan melalui sterilisasi tanah menggunakan fumigan seperti Basamid-G dan aplikasi bakterisida terutama pada lahan yang menerapkan sistem mulsa plastik seperti tomat dan cabai.
0 komentar:
Posting Komentar