Kami Siap Melayani Pemesanan Segala Jenis Pupuk Yang berkualitas Dan Berkadar Non Subsidi ke seluruh wilayah di indonesia, Untuk info lebih Lanjut Bisa hub. Alamat Di bawah ini:

Nama : Bpk. Indra
Alamat : Sidayu Gresik
No. Telp : 082391699911
e-mail : indralow1@gmail.com

Sabtu, 08 Juni 2013

Patogen sebagai Musuh Alami Hama

Posted by Unknown On 00.46 | No comments
Berbagai spesies mikroba seperti jamur, bakteri, virus, dan nematoda yang bersifat patogen terhadap serangga juga dapat dimanfaatkan sebagai musuh alami hama tanaman.  Patogen adalah jasad renik yang dapat menimbulkan penyakit pada serangga, yaitu bisa dari golongan cendawan, bakteri, nematoda, mikoplasma atau virus. Contoh agensia yang telah banyak digunakan antara lain cendawan Beauveria bassiana, Metarrhizium anisopliae, Bakteri Bacillus thuringiensis, Bacillus popiliae, virus Helicoverpa (Heliotis) NPV (Nuclear Polyhidrosis Virus),  dan lain-lain.

Ulat Grayak

Berbagai spesies mikroba seperti jamur, bakteri, virus, dan nematoda yang bersifat patogen terhadap serangga juga dapat dimanfaatkan sebagai musuh alami hama tanaman.  Patogen adalah jasad renik yang dapat menimbulkan penyakit pada serangga, yaitu bisa dari golongan cendawan, bakteri, nematoda, mikoplasma atau virus. Contoh agensia yang telah banyak digunakan antara lain cendawan Beauveria bassiana, Metarrhizium anisopliae, Bakteri Bacillus thuringiensis, Bacillus popiliae, virus Helicoverpa (Heliotis) NPV (Nuclear Polyhidrosis Virus),  dan lain-lain.

Beberapa istilah atau pengertian yang kiranya diperlukan dalam pemanfaatan musuh alami mikroba sebagai agens pengendalian hama tanaman adalah penyakit epizootik. Penyakit epizootik adalah peristiwa kematian sejumlah besar dari populasi hama.  Berbeda dengan penyakit enzootik yang selalu ada kematian pada populasi hama, tetapi dengan jumlah sedikit.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya epizootik adalah :
  1. Virulensi dan infektivitas agensia pengendali yang sewaktu-waktu dapat berubah atau tidak mantap.  Makin sering agensia pengendali dibiakkan pada inangnya virulensinya akan makin meningkat.
  2. Tingkat kerentanan atau tingkat ketahanan hama sasaran dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik (cuaca, suhu, kelembaban) dan makanannya.  Makin virulen agensia pengendali atau makin rentan populasi hama sasaran, makin cepat dan makin tinggi tingkat epizootik.
  3. Sampai seberapa jauh pemencaran infeksi yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan dan biologi hama sasaran serta agensia pengendali.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About