Kami Siap Melayani Pemesanan Segala Jenis Pupuk Yang berkualitas Dan Berkadar Non Subsidi ke seluruh wilayah di indonesia, Untuk info lebih Lanjut Bisa hub. Alamat Di bawah ini:

Nama : Bpk. Indra
Alamat : Sidayu Gresik
No. Telp : 082391699911
e-mail : indralow1@gmail.com

Rabu, 17 Juli 2013

Pengendalian gulma secara fisik-mekanis adalah pengendalian gulma yang dilakukan dengan merusak fisik atau bagian tubuh gulma sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat dan akhirnya mati. Secara teknis, dalam pelaksanaannya engendalian gulma secara fisik mekanis dilakukan dengan menggunakan beberapa peralatan seperti cangkul, golok, arit, kored, landak, tangan, dan bahan bakar. Untuk lebih jelasnya silakan perhatikan beberapa metode pengendalian gulma secara fisik-mekanis berikut:

Pencabutan gulma (hand weeding atau hand pulling); cara ini juga biasa disebut penyiangan manual, efektif untuk mengendalikan gulma semusim dan dua musim, memiliki resiko kerusakan yang kecil pada tanaman budidaya, dan layak diterapkan untuk pengendalian gulma pada areal yang tidak luas.

Pembabatan (mowing); cara ini efektif diterapkan pada gulma semusim atau dua musim yang tidak mempunyai organ perkembangbiakan di dalam tanah seperti stolon dan umbi.

Pengolahan tanah (soil tillage); pengaruh yang tidak langsung dari pengolahan tanah terhadap perkembangan gulma adalah terangkatnya deposit biji gulma yang ada di dalam tanah. Biji tersebut terekspose ke permukaan tanah dan berkecambah, gulma yang kemudian tumbuh akan dipotong dan dibenamkan secara otomatis melalui tindakan pengolahan tanah ke dua.

Pengendalian Gulma secara Fisik-Mekanis

Pembakaran (burning); pembakaran gulma menyebabkan terjadinya penggumpalan protoplasma gulma karena suhu tinggi sehingga bagian gulma tersebut akan mati. Bagian gulma yang tidak terbakar belum tentu ikut mati, contohnya seperti pembakaran padang alang-alang yang hanya memusnahkan bagian atas gulma, karena tidak lama berselang gulma alang-alang tersebut akan kembali tumbuh dengan memanfaatkan stolon yang berada di bawah permukaan tanah. Pengendalian gulma secara fisik-mekanis melalui pembakaran sering menimbulkan beberapa kerugian seperti timbulnya bencana kebakaran seperti yang terjadi di Riau, menguapnya bahan organik dari areal setempat (in situ), meningkatkan resiko erosi, dan mengakibatkan polusi udara.

Penggenangan (flooding); penggenangan gulma akan menghambat respirasi dan metabolisme gulma dalam menyerap oksigen dari udara. Metabolisme gulma yang terhambat lambat laun akan menyebabkan penurunan populasi gulma.

Pemulsaan (mulching); mulsa yang menutupi permukaan tanah baik yang berasal dari bahan organik maupun plastik, akan menghambat masuknya sinar matahari ke dalam tanah dan mempengaruhi proses perkecambahan biji gulma

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About