Kami Siap Melayani Pemesanan Segala Jenis Pupuk Yang berkualitas Dan Berkadar Non Subsidi ke seluruh wilayah di indonesia, Untuk info lebih Lanjut Bisa hub. Alamat Di bawah ini:

Nama : Bpk. Indra
Alamat : Sidayu Gresik
No. Telp : 082391699911
e-mail : indralow1@gmail.com

Jumat, 14 Juni 2013

Ulat Penggulung Pucuk (Cydia leucostoma) adalah salah satu hama penting yang serangannya sering menimbulkan kerugian besar bagi usaha budidaya pertanian teh. Seperti yang kita ketahui bahwa, bagian tanaman teh yang dipanen adalah pucuk daunnya. Jika pucuk daun teh ini kemudian dirusak oleh keberadaan ulat penggulung pucuk, tentu panen akan gagal dan berimbas pada kerugian bagi petani, baik itu kerugian finansial maupun kerugian psikologis.


Ulat penggulung pucuk yang tergolong ke dalam Famili Tortricidae dan Ordo Lepidoptera ini, menggulung pucuk daun teh menggunakan benang-benang halus yang diproduksi oleh mulutnya. Benang-benang halus tersebut digunakan untuk mengikat rekatan antara daun-daun di pucuk. Gulungan daun di pucuk tersebut digunakan sebagai pembungkus ulat yang akan berubah menjadi kepompong.

Daur hidup:
Ngengat betina bertelur di daun pucuk tanaman teh. Daun yang diletakkan berjumlah 1 sampai 2 buah. Setelah telur menetas menjadi ulat, ulat tersebut kemudian merayap ke pucuk daun dan masuk ke dalamnya. Setelah masuk, ulatpun mulai makan. Secara bertahap, ulat kemudian membuat semacam sarang gulungan di pucuk daun. Di sarang tersebut, ulat makan dan tinggal. Kemudian 2 hari sebelum menjadi kepompong, ulat penggulung berhenti makan dan mulai melipat daun-daun yang ada dipinggirnya untuk mempertebal sarang. Dalam usaha metamorfosis, ulat membuat kokon putih dan kemudian menjadi kepompong. Setelah fase tersebut, kepompong kemudian berubah menjadi ngengat dan keluar dari kepompong pada jam 8:00 hingga 15:00.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About