Cara pembuatan pestisida organik dari berbagai jenis tumbuhan tidak dapat dijelaskan secara khusus atau distandarisasi karena memang sifatnya tidak berlaku umum. Suatu ramuan pestisida organik yang berhasil baik atau bersifat efektif di suatu tempat belum tentu berhasil baik pula di tempat lainnya karena ramuan pestisida organik bersifat site spesifik (khusus lokasi). Salah satu penyebabnya adalah pada tumbuhan yang sama, tetapi jika tumbuh di lingkungan yang berbeda maka kandungan bahan aktifnya pun dapat berbeda pula. Oleh karenanya dosis atau konsentrasi bahan aktif yang digunakannya pun akan berbeda pula.
Secara garis besar pembuatan pestisida organik dibagi menjadi 2 cara, yaitu secara sederhana dan secara laboratorium. Cara sederhana (jangka pendek) dapat dilakukan oleh petani dan penggunaan ekstrak biasanya dilakukan sesegera mungkin setelah pembuatan ekstrak dilakukan. Cara laboratorium (jangka panjang) biasanya dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah terlatih. Hasil kemasannya memungkinkan untuk disimpan relatif lama. Pembuatan pestisida cara sederhana berorientasi kepada penerapan usaha tani berinput rendah, sedangkan pembuatan cara laboratorium berorientasi pada industri.
Untuk menghasilkan bahan pestisida organik dapat dilakukan melalui beberapa teknik berikut :
a. Penggerusan, penumbukan, pembakaran, atau pengepresan untuk menghasilkan produk berupa tepung, abu, atau pasta
b. Rendaman untuk produk ekstrak
c. Ekstraksi dengan menggunakan bahan kimia pelarut disertai perlakuan khusus oleh tenaga yang terampil dan dengan peralatan khusus
Dengan dikembangkannya pemanfaatan pestisida organik diharapkan petani atau pengguna dapat mempersiapkan sendiri cara pengendalian hama terpadu
0 komentar:
Posting Komentar